Begitu abadinya cinta ini padamu, ingin ku tetap bersanding bersamamu mengayuh
dan menghancurkan sekat-sekat kerinduan. Ahh, tapi bagiku itu hanya akan
menjadi khayal yg semakin meninggi, hingga jatuh terperosok ke dasar bumi. Aku tetap
mencumbui kerinduan itu, dengan sembilu-sembilu tangis di dada. Semua kerinduan
itu masih tetap utuh dan nyata dalam jiwa yg kian terpasung kenyataan..
Kenyataan jika kau tengah menggores pena kerinduan dengan yg lain. Dan lalu aku pergi, tak mampu mengganggu kerinduanmu yg semakin mewangi. Ternyata, rinduku hanyalah guratan yg melonceng nadir. Rinduku tanpa bentuk yg tak di bungkus bingkai . Rinduku ternyata hanyalah kotak kosong yg semakin kelam. Rinduku telah hancur dan tercecer ditepian waktu..
Kenyataan jika kau tengah menggores pena kerinduan dengan yg lain. Dan lalu aku pergi, tak mampu mengganggu kerinduanmu yg semakin mewangi. Ternyata, rinduku hanyalah guratan yg melonceng nadir. Rinduku tanpa bentuk yg tak di bungkus bingkai . Rinduku ternyata hanyalah kotak kosong yg semakin kelam. Rinduku telah hancur dan tercecer ditepian waktu..
Tapi aku akan tetap memungut rindu itu, dan memahat kembali
hingga menjadi kerinduan yg utuh!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar