Rabu, 29 Juni 2011

Aku yg Menyesal

akulah bagian yang terbuang
akulah serpihan yang tak sempat dipungut
akulah jejak ditepi pantai
yang hanyut diterpa ombak

luka, sakit, dan deritaku
adalah senyum tuk mereka
dimanakah tangis ini kan kualiri
saat hati tak sanggup menampung??

hancur! begitulah perasaan hatiku
pedih! begitulah gambaran jiwaku
pilu dan sedih adalah bayangan jiwaku
dan haruskah penderitaan menjadi jalan hidupku

lewat sentuhan tinta ini
kugoreskan kisah hidupku
andai dapat kuhapus layaknya tulisan
ingin aku  hapus semua sesal dan deritaku

Rabu, 15 Juni 2011

Terpasung Sunyi

Tak kilah jiwa terkoyak
Memandang gadis idaman yang tertaut lelakinya
Yang mengabdi jadi sepasang kekasih
Terheran hatiku bicara

Kapan hamba bisa jadi miliknya?
Yang mengasihi tanpa ada pamrih
Terjerembabku mengadu
Bahwa aku hanya bisa tertawa bisu

Dan menangis terbahak-bahak
Di tengah rotasi perputaran hati
Dan dalam kebingungan yang sempurna
Hanya sendu yang kubawa
Untuk malam yang terang
Dan untuk siang yang semakin kelam

Hanya pilu yang kupunya
Untuk jiwa yang telah tiada
Dan untuk hati yang berkaca-kaca

Hanya ini yang kupunya
Sebuah puisi harapan hati
Dari kekekalan sendiri yang abadi

Minggu, 05 Juni 2011

Pergilah kemana hati membawamu

Dan kelak...
disaat begitu banyak jalan terbentang dihadapanmu
dan kau tak tw jalan mana yg harus kau ambil,
janganlah memilihnya dengan asal

Tetapi duduklah..
dan tunggulah sesaat...
Tariklah nafas dala-dalam dengan penuh kepercayaan,
seperti saaat kau bernapas dihari pertamamu didunia
Jangan biarkan apapun mengalihkan perhatianmu

Tungulah, tunggulah lebih lama lagi
Berdiam dirilah...
Tetap hening dan dengarkan hatimu
Lalu,,,
ketika hatimu mulai berbicara
beranjaklah dan pergi kemana hati membawamu pergi

Jumat, 03 Juni 2011

Aku hanya diam

memang aku diam
berpura menutup mata
tetapi ada mata hati
tidak buta bahkan bisa melihat dalam gelap
aku mendapat seberkas cahaya dalam kegelapanku dalam ketidakberdayaanku
cahaya itu menguatkan aku
cahaya yang hanya datang dariNYA

sakit itu seketika hilang
yang ada hanya penyesalan aku akan satu hal
sayang yang tulus aku tanam
tak sangka kau patahkan sampai keakar
lalu kau ganti dengan bunga yang lain

aku memang hanya diam
berpura kau tak sejahat itu
berpura kau adalah baik
diam aku memendam amarahku
diam menahan kecewaku
kecewa pada kesalahan terbesarku mecintaimu…

Maafkan

Kupejamkan mataku sejenak
bertanya pada hati “apakah aku mencintainya?”
hatiku menjawab “kamu sangat mencintainya”
disisi lain ku berfikir “salahkah mencintai seseorang yg tlah dimiliki orang ?”

yah,aku tahu itu salah
aku tahu itu tak pantas
tapi coba dengarkan aku sejenak
tak maksudku seperti itu
tak pernah kutahu kau telah dimiliki orang
kenapa tak kau ungkap sebelumnya
sebelum ku ungkapkan tentang perasaanku tempo lalu
aku malu,aku tersakiti
goresan luka ada dihatiku

maafkan aku
sampaikan maaf pada kekasihmu
maaf tlah usik hubungan kalian
kan kucoba untuk berusaha berjalan sendiri
berjalan tanpa mendampingimu
tapi tak kutumbuhkan kebencian
melainkan aku terdiam disini menunggu
membuka pintu hati untuk kedatanganmu
dan sampaikan pada kekasihmu
“maaf, aku tak bisa berhenti mencintainya”

Hilang pudar

yang ku miliki adalah kehilangan…
yang datang pada ku hanyalah kepergian…
mereka yang adalah sandaran hati tlah pergi terbakar api,
tercerai – berai menyayat hati…

kawan, ingatkah..
kita pernah duduk bersama melukis langit dengan dengan impian,
walu tertatih,
kita lalui jalan sempit yang panjang dengan tarian,
serta mahkotai hari dengan segudang pucuk – pucuk mimpi yang kita bentangkan tuk di raih..

namun…
yang dulu gigih kini berubah pedih
walu cinta tampaknya tak seagung dulu..
kan ku ungkapkan gema jiwa pada sang waktu,
kembalikan kami bersatu agar kami dapat bersama mengarungi perahu kehidupan,
sperti…
ya …seperti tentara

Kamis, 02 Juni 2011

Aku jatuh cinta


Aku jatuh cinta pada sunyi yang kaukulum di bibirmu. Selengkung senyum, setangkai kuntum, secarik puisi. Katakata menjelma gerimis yang berbaris dalam bisik manis. Aku mengunduh wangi bunga dari serumpun kata yang tumbuh di mulutmu. Itukah cinta? Kurasakan getarannya memasuki rongga hati.  Sebuah rayu. Menggema dalam hidupku.

Aku jatuh cinta pada embun yang mengerling di matamu. Memandangmu, kulihat pelangi melambaiku menuruni bukit. Sebuah telaga menungguku. Aku mencebur ke dalam jiwamu.
Aku jatuh cinta pada mawar yang merekah di hatimu. Menjagamu, aku penuhi hasrat jiwamu seperti kupukupu menyusuri taman. Rasanya seperti di sebuah surga dengan seorang bidadari yang selalu duduk berdandan di pelaminan. Pengantinku, akadku hanya untukmu.

Aku temukan cinta

Tetes hujan yang melambai di kaca jendela ia mencari alamat sungai. Aku mencari alamat hatimu. Kutemukan telaga: sebuah genangan sunyi, tanpa ombak tanpa nyanyi, lalu kutenggelam dalam bening puisi. Itulah yang istimewa tentang dirimu, ketika segayung hujan membasuh telapak tanganmu, aku terhanyut di situ, lautan teduh dekapanmu. Maka aku menyamar hujan, memelukmu deras, mencium parasmu dengan kecup rintik yang tak pernah tuntas.

Di telapak tanganmu aku mengembara tanpa berhenti, menyusuri garisgaris sungai keberuntunganku. Setiap garis adalah makna. Membawaku pada muara bernama cinta. Aku di situ melukis sawahsawah yang menguning dengan jejak hidupku. Rerumputan, ilalang, kenangan, dan bunga-bunga rindu. Airmata dan semesta. Hujan dan doa. Membentangkan tenda cahaya tempat kita menghabiskan waktu dan bara. Setiap bintang adalah karunia. Setiap titik waktu yang aku petik untukmu.

Aku ingin menulis seperti sebaris embun yang kauselipkan pada seliris kuntum di bibirmu. Cukup manis walau hanya sebait senyum. Kutahu, puisi tak selalu tercipta dari kata. Tetapi hanya dengan kata kumampu menceritakan puisi ini padamu.
2011