Sayangku,
kenalilah musim hujan yang basah
dan kemarau yang meranggaskan daun-daun kering
di sepanjang hari dalam dua belas purnama
karena cintaku bersemi di dua musim
kenalilah gelisah angin di antara buluh-buluh bambu
yang meliuk ke kanan dan meliuk ke kiri
yang menggemerisik di antara sunyi
karena ada bisikan tentang gelisahku
ketika senja turun di bukit-bukit tak berpenghuni
ada rona yang dilukiskan pada latar langitnya
merah membara dan kadang-kadang lembayung
kenalilah warnanya yang disapukan dari rinduku
sayangku,
malam-malamku adalah catatan tentang cinta
dinginnya menghangatkan dan memberi aroma rasa
aku jejaki purnama yang tenggelam di antara awan
dan aku ingin terbenam bersama cinta yang kau bawa
Selasa, 20 September 2011
Senin, 19 September 2011
Akhir Penantian
Saat ini diriku terbuai
Dalam pengelanaan panjang
Di padang pasir lepas pemikiran
Untuk sekedar mencari pengganti
Sejauh pujaan hatiku
Yang kini bagaikan bayang bayang malam
Yang memberi kesan di atas rerumputan
Waktu berlalu penuh bisu
Hening dan tenang
Semua hanya bayang lalu dan semu
Aku yang selalu mendabakan kasih
Dan sayang dari sang kekasih yang terkasih
Pengelenaan panjangku tak berujung
Dalam sebuah penemuan cinta
Bayang bayang malam
Selalu kujadikan saksi bisu
Dalam akhir penantian
Cinta yang sejati
Dalam pengelanaan panjang
Di padang pasir lepas pemikiran
Untuk sekedar mencari pengganti
Sejauh pujaan hatiku
Yang kini bagaikan bayang bayang malam
Yang memberi kesan di atas rerumputan
Waktu berlalu penuh bisu
Hening dan tenang
Semua hanya bayang lalu dan semu
Aku yang selalu mendabakan kasih
Dan sayang dari sang kekasih yang terkasih
Pengelenaan panjangku tak berujung
Dalam sebuah penemuan cinta
Bayang bayang malam
Selalu kujadikan saksi bisu
Dalam akhir penantian
Cinta yang sejati
Aku Ingin Mencintaimu
Kala aku belajar untuk mencintai,
jangan pernah palingkan muka walau kau enggan menunggu,
kala aku mulai berada dalam galau,
genggam tangganku dan pastikan kau akan bersamaku selalu
Andai waktu menerpa kasih yang aku susun
bantulah aku menatanya kembali
Andai sengat matahari membuatnya kering
sirami ia kembali dengan kasihmu
Jangan biarkan teringsut kala aku mencoba untuk membuka hatiku
jangan berlari kala aku butuh matahari
Jangan pergi kala aku memintamu
untuk mengajarkan aku mencintaimu
jangan pernah palingkan muka walau kau enggan menunggu,
kala aku mulai berada dalam galau,
genggam tangganku dan pastikan kau akan bersamaku selalu
Andai waktu menerpa kasih yang aku susun
bantulah aku menatanya kembali
Andai sengat matahari membuatnya kering
sirami ia kembali dengan kasihmu
Jangan biarkan teringsut kala aku mencoba untuk membuka hatiku
jangan berlari kala aku butuh matahari
Jangan pergi kala aku memintamu
untuk mengajarkan aku mencintaimu
Jumat, 16 September 2011
Aku yg tengah berharap
Peluklah aku dengan senyum manismu
Usaplah wajahku dengan belaian lembutmu
Hiburlah aku dengan sebait syair cinta
Karena aku hanya ingin bersamamu..
Mengarungi samudera cinta dan ombak dilema
Biarkan aku menggenggam tanganmu
Biarkan aku menatap kedua matamu
Karena aku hanya ingin melupakan kerinduan dan kegalauan
Aku mencintaimu..
Seperti embun di pagi hari..
Seindah alunan seruling senja..
Apa kau juga mencintaiku??
Jika kau mencintaiku,,,,
Kelak kita akan saling memikat janji..
15092011
Rabu, 14 September 2011
Cintaku pada NN
Rinduku terpahat dalam batu
suaraku mengalir bersama air di madakanipura
bertebaran menjadi bunga-bunga keabadian.
Aku patrikan diriku pada alam
cinta,tembang,lara,berlagu di puncak bromo
angin semilir padamkan gelora.
Aku dan kau memang tak sepaham
bagaimana laut dengan cintanya
mematrikan diri pada tebing terjal.
Aku ingin belah sepi bersamamu NN
tatkala bulan bersemi
tapi kemana kan kupautkan rindu
ketika air tak lagi bergemericik jernih.
suaraku mengalir bersama air di madakanipura
bertebaran menjadi bunga-bunga keabadian.
Aku patrikan diriku pada alam
cinta,tembang,lara,berlagu di puncak bromo
angin semilir padamkan gelora.
Aku dan kau memang tak sepaham
bagaimana laut dengan cintanya
mematrikan diri pada tebing terjal.
Aku ingin belah sepi bersamamu NN
tatkala bulan bersemi
tapi kemana kan kupautkan rindu
ketika air tak lagi bergemericik jernih.
Langganan:
Postingan (Atom)