Bintang tak lagi berpijar
Saat mendung menggelayuti malam
Dan langit pun menangis, membasahi pucuk-pucuk
Menebarkan bau asa
Guntur sahut menyahut
Menggetarkan jiwa yg hampir terkoyak
Pinta pekat menyelimuti hati nan nelangsa
Raga tak lagi bermakna
Hanya ada tumpukan selaksa duka disana
Dan mengapa kegelapan malam tak mengerti?
Moga mentari kan muncul,
Di antara celah-celah puncak bukit
Dimana akan patrikan sukma ini?
Pada gemericik airkah?
Atau pada relung-relung hati?
Ahh..
Namun hanya segelintir harap yg menyalak dalam palung jiwa
Inginku teriakkan pada badai
Dalam ketidakberdayaan mendamba cinta
Sendiri bagai sembilu-sembilu mengiris kalbu
Ku ingin tangan itu meraihku!
membawaku pergi hilang lenyap sekalipun!!
membawaku pergi hilang lenyap sekalipun!!